Mengenal Lebih Dalam Tentang Tari Tumbu Tanah Papua– Hallo semuanya! Apa kabar anda? Semoga kabar anda semuanya dalam keadaan baik- baik saja ya!
Mari kita bahas bersama tentang Tari Tumbu Tanah, Papua. Pasti anda semuanya penasarankan dengan apa yang akan kami bahas?
Maka dari itu mari ikuti website kami agar anda semua tidak penasaran dengan apa yang akan kami bahas!
Tari tradisional masyarakat Papua ketujuh yaitu Tari Tumbu Tanah atau Dansa Tumbu Tanah adalah tari tradisional khas masyarakat Arfak yang tinggal di Manokwari.
Tarian ini juga dikenal dengan nama tarian ular karena formasi tarian ini membentuk seekor ular yang melilitkan badannya di atas pohon.
Dan Tari Tumbu Tanah biasanya dilakukan untuk menyambut acara-acara penting, yaitu penyambutan tamu dari luar lingkungan masyarakat Arfak.
Kemenangan perang dan perayaan pesta pernikahan Tari Tumbu Tanah merupakan jati diri masyarakat Arfak.
Karena semua gerakan, formasi, lagu pengiring, alat musik, serta aksesoris dalam tari Tumbu Tanah merupakan ciri khas masyarakat Arfak.
Masyarakat suku Hattam menyebutnya dengan nama Ibihim, sedangkan Suku Moile menyebutnya dengan nama Isim.
Adapun Suku Meyakh menyebut Tari Tumbu Tanah dengan nama Mugka dan Suku Sough menyebutnya dengan nama Manyohora.
Untuk mempermudah penyebutan tarian ini, mereka menggunakan bahasa Indonesia untuk menyebut tarian masyarakat Arfak.
Karena dengan nama Tari Tumbu Tanah agar dapat dikenal oleh masyarakat lain di luar keempat sub-suku itu.
Kesenian Tradisional Tari Tumbuh Tanah Papua

Tari Tumbu Tanah adalah kesenian tari tradisional milik masyarakat Arfak yang ada di Kabupaten Manokwari Papua Barat.
Seni tari yang juga disebut dengan Dansa Tumbu Tanah ini biasa ditampilkan dalam rangka menyambut acara penting.
Seperti kemenangan atas perang, menyambut tamu, dan pesta pernikahan, serta merupakan sebuah tari pujian Suku Arfak kepada roh para leluhur.
Seluruh unsur tari seperti gerakan, formasi, aksesoris, alat musik, dan pengiring yang digunakan merupakan simbol dari jati diri masyarakat Arfak.
Tari Tumbu Tanah biasa ditampilkan oleh laki-laki dan perempuan secara berpasangan dan masuk dalam kategori tari berkelompok.
Karena jumlah penarinya yang lebih dari dua orang dan uniknya, tarian daerah Papua satu ini bisa mengajak warga satu kampung.
Asal Mula Tari Tumbu Tanah Papua

Dari banyaknya suku di sana hiduplah dua suku adat yang berbeda, tetapi mereka saling berdampingan.
Mereka hidup rukun satu sama lain para anak dan orang tua pun selalu bekerja sama dan bergotong-royong untuk mencari bahan makanan.
Mereka adalah suku-suku yang sangat menghargai alam. Tak pernah bagi mereka untuk menghancurkan hutan, membunuh hewan, atau meracuni ikan-ikan di sungai.
Dan mereka selalu menghargai pemberian alam oleh karena itu, mereka juga selalu mengambil sesuatu dari alam dengan seperlunya saja.
Anak-anak ini selalu bermain bersama, berlarian dari satu pohon ke pohon lain Sambil menatap cerahnya awan yang juga seakan sedang berkejar-kejaran.
Berlari dari satu rumah ke rumah lain, tertawa bersama adalah kebiasaan anak-anak kedua suku tersebut.
Para sesepuh selalu memanggil mereka yang berlarian untuk mendengar sedikit syair-syair alam.
Seperti itulah mereka, hidup berdampingan dengan alam menjadikannya sebagai guru terbaik bagi mereka.
Dalam setiap syair yang diucapkan selalu memiliki makna yang dalam Tak jarang pula syair-syair yang dinyanyikan berisi kejadian-kejadian masa lampau yang terjadi.
Dalam syair-syair tersebut juga terdapat pujian terkait kepercayaan mereka dan tak jarang pula dalam syair mereka menceritakan tingkah laku hewan.
Jika anda tertarik kami juga menyediakan Paket Wisata Raja Ampat Seru, jika berminat langsung saja hubungi kami!

























