Mengenal Lebih Dalam Tentang Pesona Kalibiru Raja Ampat– Hallo semuanya, apa kabar semuanya semoga kabar anda semua dalam keadaan sehat-sehat selalu.
Kali ini mari kita bahas bersama Mengenal Lebih Dalam Tentang Kalibiru Raja Ampat, pasti anda semua penasarankan dengan apa yang kami bahas ini.
Maka dari itu mari kita bahas bersama dan ikuti website kami terus agar tidak penasaran lagi dengan apa yang akan kami bahas.
Bercerita soal pesona Papua, seolah tak akan ada habisnya. Pulau itu luasnya 785.753 kilometer persegi atau terbesar kedua di dunia.
Keindahan alam, keragaman hayati, dan budaya di sana selalu menarik untuk diperbincangkan.
Pesona alam bawah laut, pesisir pantai, pegunungan, dan salju abadinya adalah sedikit kisah legendaris Papua.
Yang menjadi magnet di kalangan wisatawan domestik dan dunia Sesungguhnya, masih banyak lagi pesona keindahan Papua yang menarik untuk dijelajahi.
Salah satunya adalah objek wisata alam Kali Biru di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
Letaknya di Kampung Warsambin, Distrik Teluk Mayalibit, sekitar 50 menit perjalanan darat dari Waisai, ibu kota kabupaten.
Kali Biru adalah sebuah sungai kecil di tengah hutan Warsambin yang bermata air dari pegunungan sekitar.
Dan juga Warsambin sendiri merupakan satu di antara 12 kampung dari Distrik Teluk Mayalibit.
Sepanjang perjalanan selepas batas kota, kita akan jarang menemui perkampungan penduduk.
Oleh sebab itu perjalanan ke Warsambin dan selanjutnya ke Kali Biru disarankan dilakukan pada pagi hari dan kembali ke kota sebelum petang.
Permukaan air di sekitar gugus pulau sungguh jernih sehingga kita dapat menyaksikan dengan mata telanjang.
Terumbu karang alami dan ratusan jenis ikan aneka bentuk di bawah perahu kita. Selang 10 menit.
perahu berbelok ke kiri dan sejurus kemudian langsung memasuki muara sungai berair jernih berarus lumayan kencang.
Lagi-lagi hutan hijau lebat di kiri-kanan sungai membuai mata ditingkahi kicau aneka burung yang sangat indah.
Keindahan Kalibiru Di Raja Ampat
Airnya terlihat jernih dan sangat dingin, meski suhu udara di sekitar tak lebih dari 25 derajat Celcius.
Suara serangga hutan turut menghibur langkah kaki Setelah menyeberangi aliran dangkal selama lima menit.
Kaki kita akan bertumbuk ke tangga semen yang di atasnya terdapat gapura kayu bertuliskan “Selamat Datang di Kali Biru”.
Pohon-pohon tinggi besar menjulang, seperti hendak menyapa kedatangan siapa saja yang memasuki sungai.
Tak lama, perahu pun menepi di sebuah daratan berbatu yang terdapat papan bertuliskan “Sapta Pesona”.
Inilah etape terakhir dari perjalanan menuju Kali Biru. Sebuah jalan setapak beralas tanah harus kita laluI.
Selama sekitar 20 menit sebelum bertemu aliran sungai dangkal setinggi mata kaki orang dewasa.
Saat berenang di Kali Biru ini, kulit tubuh kita dapat merasakan air sungai begitu dingin, sekitar 15–20 derajat Celcius.
Masih terjaganya keasrian hutan Warsambin menjadi penyebab lain air sungai terasa sangat sejuk.
Walaupun berada di tengah hutan belantara, kawasan Kali Biru sudah tertata karena ada beberapa pondokan atau gazebo untuk duduk-duduk pengunjung dan toilet.
Kelestarian Kalibiru Raja Ampat
Masyarakat setempat secara bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan Kali Biru Para pengunjung.
Diminta untuk tidak meninggalkan sampah yang mereka hasilkan Dibantu oleh pemandu, pengunjung.
Harus membawa kembali sampah-sampah plastik, bekas bungkus makanan, dan lainnya keluar dari Kali Biru dan dibuang di tempat khusus di sekitar dermaga Warsambin.
Tour Operator Juga Menyediakan Paket Wisata Oasis Raja Ampat Seru