Mengenal Lebih Dalam Makanan Bubur Sagu Khas Papua

Mengenal Lebih Dalam Makanan Bubur Sagu Khas Papua

Kaka.. mohon berkenan baca hingga selesai ya :)

Top of Wayag - Raja Ampat by PesonaPapua.com
Rate *5 post

Mengenal Lebih Dalam Makanan Bubur Sagu Khas Papua– Hallo semuanya, apa kabar? semoga kabar anda semuanya dalam keadaan baik-baik saja yah.

Mari kita bahas bersama Mengenal Lebih Dalam Makanan Bubur Sagu Khas Papua, pasti anda penasarankan dengan apa yang akan kami bahas ini.

Maka dari itu mari ikuti website kami agar anda tidak penasaran lagi dengan apa yang akan kami bahas ini.

Makanan bubur sagu merupakan makanan yang biasanya di sajikan dengan mubara atau ikan tongkol.

Dan yang dibumbui dengan kunyit, dan selain dapat dinikmati dengan ikan bumbu kuning, bubur sagu juga dapat di sajikan dengan sayur.

Dalam bahasa papua, makanan ini adalah olahan sagu yang memiliki tekstur menyerupai lem atau gel berwarna putih bening.

warisan kuliner asal Papua dan Maluku yang satu ini memiliki berbagai manfaat yang berguna bagi kesehatan tubuh.

Mengonsumsi bubur sagu dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh, serta mengurangi resiko terjadinya kanker usus, hingga membersihkan paru-paru.

Masyarakat menganggap bubur sagu sebagai makanan yang dihormati karena kuliner khas itu terbuat dari sagu.

Bagi masyarakat adat Papua, sagu sangat dihormati karena bagi mereka sagu adalah makan khasnya.

Karena makanan bubur sagu ini sudah menjadi makanan khas bagi pulau papua yang terbuat dari sagu.

Asal Usul Bubur Sagu

Menurut sejarah bubur sagu terkenal luas dalam masyarakat santani dan abrab di danau sentani, arso, serta monokwari.

Makanan bubur sagu ini muncul pada saat acara penting yang berlangsung di wilayah- wilayah tersebut.

Bagi masyarakat adat Papua, sagu sangat dihormati karena masyarakat setempat percaya mengenai mitologi.

Sagu yang terkait dengan kisah penjelmaan manusia. Jadi, sagu lebih dari sekadar makanan lezat.

Menurut masyarakat Raja Ampat, sagu dianggap sebagai sesuatu yang istimewa Maka dari itu saat memanen sagu

Masyarakat setempat menggelar upacara khusus sebagai rasa syukur dan penghormatan akan hasil panen (sagu) yang melimpah.

Selain itu, papeda juga sering diolah menjadi bubur dan dihidangkan saat upacara adat Papua.

Yakni Watani Kame Upacara tersebut dilakukan sebagai tanda berakhirnya siklus kematian seseorang.

Setelah upacara selesai, bubur papeda dibagikan kepada masyarakat yang membantu jalannya upacara.

Sementara di Pulau Seram, Maluku, masyarakat suku Nuaulu menjadikan papeda sebagai makanan khas.

Yang sakral dalam ritual perayaan masa pubertas seorang perempuan Menurut kepercayaan suku Nuaulu dan Huaulu,

wanita yang sedang menstruasi dilarang memasak papeda, karena menurut mereka proses merebus sagu menjadi papeda dianggap tabu.

Ciri Khas Dan Keunikan Bubur Sagu

Bubur sagu adalah makanan khas wilayah timur Indonesia yang unik Ciri khas makanan yang satu ini terletak dari tekstur.

Dan warnanya juga yang menyerupai lem, yakni kenyal, berwarna putih, dan lengket dan teksturnya lembut.

Bagi masyarakat Papua, Maluku, dan sejumlah daerah di Sulawesi, bubur sagu sudah dianggap sebagai pengganti nasi.

Maka dari itu, warga setempat mengonsumsi bubur sagu dengan makanan pendamping lainnya seperti ikan kuah kuning dan tumis sayur kangkung.

Cara menyantap papeda juga unik detikers harus menyiapkan sepasang sumpit atau dua garpu khusus.

Setelah itu ambil bubur sagu dengan cara menggulung-gulung hingga bubur sagu melingkari sumpit atau garpu, lalu diletakkan di piring dan siram dengan kuah kuning.

Oleh karena itu, sewaktu memanen sagu, mereka kerap mengadakan upacara khusus sebagai rasa syukur.

Dan penghormatan terhadap hasil panen sagu yang melimpah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga.

Tour Operator Juga Menyediakan Paket Wisata Raja Ampat Seru

JANGAN PERNAH SUNGKAN Menghubungi Kami
Bertanya = Silaturahmi = Membuka Pintu Rezeki.

Kami selalu menyajikan HALAL FOOD, sehingga sangat aman terutama bagi wisatawan muslim..

Bagikan:

JANGAN PERNAH SUNGKAN Menghubungi Kami
Bertanya = Silaturahmi = Membuka Pintu Rezeki.