Beragam Tradisi Di Kaimana – Kaimana memiliki beragam tradisi yang sangat kaya.
Seperti Sasi Nggama yang merupakan bentuk penjagaan masyarakat terhadap sumber daya laut.
Ada juga Pawai Hadrat yang dirayakan pada setiap hari raya idulfitri.
Dan Juga perayaan imlek juga menjadi momen penting bagi komunitas Tionghoa di Kaimana.
Sasi Enggama – Tradisi yang hadir sebagai bentuk suatu kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam.
Yang merupakan jawaban dari terjaganya kekayaan sumber daya perairan di kaimana.
Masyarakat suku Koiway Di Kaimana mengenal Tradisi Sasi Enggama, Sasi Enggama adalah tempat ikan untuk baku kawin.
Menurut Sasi Enggama ada suatu daerah yang akan di tutup dalam jangka waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan pemilik ulayan perairan Ulayan.
Selama 1 atau 2 tahun Sasi Enggama dilakukan, supaya masyarakat dilarang mengambil hewan laut tertentu yang bernilai ekonomi tinggi seperti Taripang, Batulaga, Lobster.
Penutup yang diawalin upacara ritual tradisional menggunakan simbol Buah Kelapa.
Waktu yang dimana masyarakat dapat mengambil hasil laut yang dilarang disebut Buka Sasi.
Sebelum berlangsungnya Buka Sasi, yang terdapat upacara adat tersendiri yang di pimpin oleh ketua adat setempat.
Ritual Buka Sasi yang menggunakan simbol-simbol tertentu tertentu seperti sirih dan pinang, serta lola atau batu laga.
Simbol ini yang di letakkan di tempat yang datar seperti piring, yang kemudian di tumpahkan ke laut dengan sebelumnya memanjatkan doa-doa untuk kelestarian.
Beragam Tradisi Di Kaimana – Tradisi Sasi Nggama
Sasi Nggama – adalah tradisi yang sangat penting di Kaimana, Papua Barat.
Yang berfunsi untuk melindungi sumber daya alam, terutamanya hasil laut dari eksploitasi berlebihan.
Tradisi ini melibatkan serangkaian ritual dan aturan yang di tetapkan oleh masyarakat adat untuk mengatur kapan dan bagai mana sumber daya dapat dimanfaatkan.
Sasi Nggama biasanya dilakukan dengan cara menutup akses ke suatu wilayah tertentu.
Supaya untuk memberi kesempatan bagi ekosistem untuk pulih dan berkembang.
Selama periode penutupan ini, masyarakat tidak di perbolehkan mengambil hasil laut sehingga populasi ikan dan biota laut lainnya menjadi meningkat.
Setelah terjadinya periode tertentu, Sasi akan dibuka kembali, dan masyarakat dapat mengambil hasil laut dengan cara berkelanjutan.
Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pengelolaan sumber daya.
Tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan juga kearifan lokal.
Masyarakat Kaimana percaya bahwa menjaga keseimbangan ekosistem adalah tanggung jawab bersama.
Sasi Nggama menjadi simbol komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan.
Tradisi ini juga yang memperkuat ikatan sosial di antara anggota komunitas, karena semua orang terlibat untuk menjaga dan mematuhi aturan.
Sasi Nggama juga mencerminkan dan nilai-nilai budaya yang mendalam, yang di mana masyarakat menganggap bahwa alam memiliki hak untuk melingungi.
Tradisi ini tidak hanya berfokus pada suatu ekonomi, tetapi juga pada sesuatu spritual dan sosial.
Yang menjadikannya sebagai integral dari identitas masyarakat Kaimana.
Peraturan ini yang mencerminkan kearifan lokal yang mengedepankan antara pemanfaatan sumber daya dan pelestarian lingkungan.
Masyarakat Kaimana Percaya bahwa menjaga laut adalah tanggung jawab bersama yang harus di patuhi oleh semua anggota komunitas.
Sampai disini pembicaraan kita mohon maaf kalau ada kata yang tidak lengkap yang menjadi sulit untuk di baca.
Dan jika anda ingin mencari tentang destinasi di Kaimana atau hal menarik di Kaimana kunjungi link website kami.