Karya Papua Yang Tak Tertandingi – Masyarakat Papua memiliki keahlian dalam menghasilkan aneka kerajinan tradisional yang unik dan istimewa, salah satunya adalah kerajinan seni ukir atau pahatan berbentuk patung atau hiasan pada perisai tradisional ataupun alat musik.
Seni ukir atau pahat tersebut telah bertahan ratusan tahun lewat pewarisan kepada setiap generasi agar terus lestari. Bentuk desain yang khas, bercerita serta memadukan warna-warna asli dari alam, menghasilkan sebuah mahakarya seni yang tak menandingi keindahannya.
karya yang dibikin oleh orang-orang setempat yang mempunyai fenomena atau sejarah yang diukir menjadi karya atau sebuah patung.
Papua di ujung timur Indonesia adalah mutiara. Selain karena alamnya yang mirip dengan potongan surga, juga karena budayanya yang khas.
Ratusan suku yang tinggal di tanah Papua memang telah mewariskan ragam budaya, adat dan berbagai bentuk kearifan lokal yang luar biasa.
Masyarakatnya pun dikenal tangguh dalam merawat dan mempertahankan budaya mereka. Salah satunya adalah Suku Kamoro.
Masyarakat Kamoro yang jumlahnya kurang lebih 18.000 orang hidup secara seminomaden di daerah Mimika. Tempat tinggal mereka tersebar di sekitar 45 kampung.
Budaya meramu dan mengumpulkan hasil alam yang masih melekat pada suku Kamoro. Hutan dan rawa di sekitar tempat tinggal menjadi supermarket yang menyediakan semua kebutuhan hidup mereka Ikan, sagu, daging dan lain sebagainya bisa dengan mudah diperoleh. Tak heran jika orang-orang Kamoro memiliki keahlian yang sangat baik dalam memancing dan berburu.
Karya yang diukir oleh orang-orang penduduk setempat bisa menjadi tempat monumen atau bisa menjadi para wisatawan-wisatawan yang berkunjung untuk mengambil gambar di tempat itu.
Perahu dari daerah Papua memiliki fungsi sebagai sarana transportasi, berdagang, menangkap ikan, serta sebagai sarana pada upacara-upacara adat.
Berada di Gedung C The Ships and Boat Hall di Museum Bahari Jalan Pasar Ikan Nomor 1 Penjaringan Jakarta Utara, terdapat bangunan besar memanjang bertembok putih berpintu kayu coklat, dan berjendela banyak.
Di dalam ternyata ada ruangan yang menyimpan kapal-kapal besar dari daerah Papua. Kapal-kapal ini berukir dan diberi sentuhan berwarna-warni cerah di badan kapal.
Perahu dari daerah Papua ini memiliki fungsi sebagai sarana transportasi, berdagang, menangkap ikan, serta sebagai sarana pada upacara-upacara adat.
papua juga tidak dikenal dengan wisata-wisata juga tapi terkenal juga dengan maha karya yang di lukis oleh penduduk-penduduk papua.
Tanpa warisan ilmu mengukir dari orang tua bukan halangan bagi Oktavianus untuk menekuni seni ukir khas Kamoro. Tiga tahun sebelum kembali ke Kekwa, pria lulusan Sekolah Pendidikan Guru Taruna Bhakti Jayapura ini sudah mulai mempelajari ukiran Kamoro.
Meski memiliki keterampilan menggambar dan melukis, namun menguasai teknik mengukir khas Kamoro ternyata tidak mudah. Saat belajar akurat menggunakan alat ukir dan membolak-balik kayu, Oktavianus mengaku tangannya beberapa kali terluka terkena alat ukir.
Kesadaran itu juga telah menghidupkan kembali beberapa perkakas tradisional Kamoro yang sudah lama ditinggalkan. Oktavianus mencontohkan ukiran kayu pada sebuah perkakas yang menyerupai piring yang lebar.
Sisi cekung para perkakas tersebut dahulu digunakan sebagai tempat makan, sementara sisi cembungnya digunakan sebagai pengganjal kepala saat tidur Orang Kamoro kemudian meninggalkan perkakas itu setelah mengenal piring. Namun kini pengukir Kamoro kembali menjadikannya sebagai cenderamata.
Itulah penjelasan saya tentang Maha Karya Papua Yang Tak Tertandingi ini adalah sebuah contoh karya-karya yang dilukis oleh penduduk setempat.
Terima kasih.
